Spesifikasi
Rilis Maret 2024
Layar 6.67 inci Super AMOLED 120Hz HDR10+
Chipset Exynos 1480 (4 nm)
GPU Xclipse 530
Eksternal Tersedia slot microSD
Kamera Belakang 50 MP (wide), 12 MP (ultrawide), 5 MP (macro)
Kamera Depan 32 MP (wide)
Baterai Li-Ion 5000 mAh, Fast charging 25W
Harga
12/256 GB - Rp 6.900.000
8/256 GB - Rp 6.000.000
Penilaian
Desain & Material : 7.2
Kinerja : 7.2
Kamera : 6.6
Konektivitas : 8.2
Baterai : 7.8
Antutu : 713.393 (v10)
Samsung Galaxy A55 5G hadir sebagai pilihan menarik di kelas smartphone mid-range. Diluncurkan pada Maret 2024, smartphone ini menawarkan berbagai fitur canggih dengan harga yang cukup terjangkau.
Desainnya yang stylish dan ramping dengan layar Super AMOLED 6.67 inci yang jernih dan memanjakan mata, membuat Galaxy A55 5G nyaman digunakan. Ditenagai chipset Exynos 1480 dan RAM 8GB, performanya pun kencang dan mampu menjalankan berbagai aplikasi dengan lancar.
Keunggulan utama Galaxy A55 5G terletak pada kameranya. Kamera utama 50MP menghasilkan foto jernih dan detail, kamera ultrawide 12MP menangkap gambar dengan sudut pandang yang luas, dan kamera makro 5MP memungkinkan kamu memotret objek kecil dengan detail yang tajam.
Baterai 5000mAh yang besar memastikan kamu bisa seharian beraktivitas tanpa perlu khawatir kehabisan daya. Dukungan fast charging 25W pun membuat pengisian daya baterai lebih cepat.
Dengan harga mulai dari Rp 6.000.000, Samsung Galaxy A55 5G menawarkan perpaduan yang menarik antara desain, performa, kamera, dan baterai.
Namun, sebelum kamu memutuskan untuk membeli, yuk simak dulu kelebihan dan kekurangan Samsung Galaxy A55 5G di bawah ini.
Kelebihan Samsung Galaxy A55 5G
Tidak semua individu memiliki kemampuan finansial untuk membeli HP Galaxy S Series yang memiliki harga di kisaran dua digit. Meskipun demikian, Anda dapat memilih Galaxy A55 yang lebih terjangkau namun tetap memuaskan. Di bawah ini disajikan beberapa alasan mengapa demikian.
Desain dengan Kesan Premium dengan Frame Metal
Tidak ada perbedaan yang mencolok dalam desain antara Galaxy A55, Galaxy S24+, dan Galaxy S24. Jika tidak memperhatikan bezel layar yang sedikit tebal, mereka akan terlihat serupa.
Penampilan depan dan belakang Galaxy A55 sangat mirip dengan dua HP kelas atas tersebut. Bahkan, bahan yang digunakan pun sama. Bagian belakangnya terbuat dari kaca, sementara frame menggunakan aluminium yang kokoh.
Penggunaan frame aluminium memberikan kesan yang kuat dan premium saat digenggam. Meskipun begitu, Galaxy A55 bukanlah HP midrange pertama dari Samsung yang menggunakan frame aluminium.
Sebelumnya, Galaxy A5 (2016) juga telah menggunakan bahan yang sama. Frame yang digunakan oleh Galaxy A55 tetap datar (flat), mirip dengan Galaxy A54. Namun, Samsung kini menambahkan tonjolan di area tombol power dan tombol volume.
Tonjolan tersebut disebut Key Island. Tujuannya adalah agar pengguna dapat dengan mudah menemukan tombol power dan volume, bahkan tanpa melihat posisi tombolnya.
Galaxy A55 tetap memiliki sertifikasi IP67, yang membuatnya tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Anda tidak perlu khawatir jika ponsel terkena air hujan atau tercebur ke dalam bak mandi.
Layar Luas dan Tahan Goresan dengan Gorilla Glass Victus+
Samsung memasangkan layar Super AMOLED 6,6 inci pada Galaxy A55 5G. Layar Full HD+ (1080 x 2340 piksel) ini sedikit lebih lebar dari layar Galaxy A54, dengan tambahan 0,02 inci.
Selain dimensinya yang lebih besar, layar Galaxy A55 juga lebih tahan terhadap goresan dan benturan berkat adopsi Gorilla Glass Victus+. Kaca proteksi ini lebih kuat dari Gorilla Glass 5 yang digunakan pada Galaxy A54.
Dalam hal kualitas tampilan, layar Galaxy A55 masih mirip dengan pendahulunya. Dukungan refresh rate adaptif 120 Hz, pemutaran video HDR10+, dan sertifikasi Widevine L1 tetap tersedia. Fitur Always-on display dan pemindai sidik jari juga masih ada.
Tampilan layar HP ini khas dari panel AMOLED, tajam dan kontrasnya tinggi, cocok untuk bermain game, menonton video, atau navigasi.
Dalam uji coba yang dilakukan oleh Jagat Review, layar Galaxy A55 dapat mencapai tingkat kecerahan 1048 nit di kondisi outdoor. Kecerahan ini membuat tampilan layar tetap terlihat meskipun terkena sinar matahari yang terik.
Suara Enak dari Speaker Stereo
Galaxy A55 dilengkapi dengan dua speaker, sehingga menghadirkan konfigurasi speaker stereo. Speaker utama terletak di dekat port USB (bagian bawah), sementara speaker kedua berada di sekitar earpiece di bagian atas bezel layar.
Menurut JM Chavaria dari Yuga Tech, kedua speaker tersebut memiliki kekuatan suara yang seimbang. Baik elemen bass maupun vokal (suara frekuensi menengah) terdengar kuat, membuat Chavaria menikmati pengalaman mendengarkan musik dengan speaker stereo Galaxy A55.
Tidak hanya dilengkapi dengan speaker stereo, Galaxy A55 juga mendukung teknologi Dolby Atmos. Anda dapat mengatur equalizer dengan preset Dolby untuk menghasilkan suara yang lebih baik.
Performa Kencang dengan SoC Exynos 1480
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Galaxy A55 menggunakan SoC Exynos 1480, menjadikannya sebagai ponsel pertama yang mengadopsi chip tersebut.
Samsung mengklaim bahwa Exynos 1480 mengalami peningkatan 15 persen dalam kemampuan CPU dan 32 persen dalam kemampuan GPU. Peningkatan ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, peningkatan clockspeed CPU, meskipun mikroarsitektur Cortex A78 tetap dipertahankan. Empat inti CPU performa Exynos 1480 memiliki clockspeed 2,75 GHz, meningkat 0,35 GHz dari Exynos 1380.
Kedua, SoC ini menggunakan GPU Xclipse 530 dengan clockspeed 1,3 GHz, lebih tinggi dari Mali-G68 MP5 yang digunakan pada Exynos 1380 (950 MHz).
Xclipse 530 dirancang dengan arsitektur AMD RDNA, meskipun Samsung belum memberikan detail lebih lanjut tentang versi RDNA yang digunakan, apakah RDNA2 atau RDNA3.
Ketiga, fabrikasi Exynos 1480 menggunakan 4 nm, meningkat dari 5 nm pada Exynos 1380, sehingga menawarkan efisiensi yang lebih baik.
Exynos 1480 tidak bekerja sendirian, didukung oleh RAM LPDDR5 dan penyimpanan internal UFS 3.1. Samsung menyediakan tiga konfigurasi memori untuk mendukung SoC ini di Galaxy A55: 8/128 GB, 8/256 GB, dan 12/256 GB.
SoC ini mampu memberikan performa yang tangguh untuk Galaxy A55. Gim berat seperti Genshin Impact dapat dijalankan dengan baik. Dalam uji coba oleh Jagat Review, gim tersebut dapat dijalankan pada setelan grafis "High" dengan 60 FPS.
Rata-rata frame rate adalah 43 FPS tanpa kipas pendingin. Ketika kipas pendingin diterapkan, rata-rata frame rate naik menjadi 45-50 FPS. Saat diuji tanpa kipas, suhu bagian depan ponsel mencapai 41-42°C, sedangkan bagian belakangnya mencapai 44-45°C.
Suhu tersebut masih dalam batas wajar dan tidak terlalu panas, yang kemungkinan disebabkan oleh komponen pendinginan ponsel yang memiliki ukuran 74 persen lebih besar dari Galaxy A54.
JM Chavaria juga menyatakan pengalaman yang baik dalam hal performa, terutama saat menjalankan gim Mobile Legends. Meskipun demikian, setelan grafis masih terbatas pada "High" dengan frame rate "High" (60 FPS).
Saat ini, opsi setelan frame rate "Super" 90 FPS dan "Ultra" 120 FPS pada gim Mobile Legends masih belum tersedia untuk Galaxy A55. Selain itu, berdasarkan hasil benchmark sintetis yang dikutip dari YugaTech dan Jagat Review, Galaxy A55 memperoleh skor sebagai berikut: AnTuTu 10: 728.872, Geekbench 6 (single-core): 1.143, Geekbench 6 (multi-core): 3.340, 3DMark Wild Life Stress Test menunjukkan kestabilan hingga 99,8 persen, dan dalam uji CPU Throttle selama 30 menit, hasilnya mencapai 88 persen tanpa menggunakan kipas pendingin.
Kinerja Kamera dan Daya Tahan Baterai Unggul
Galaxy A55 membawa pengalaman baru dalam fotografi mobile dengan menawarkan tiga kamera belakang dan satu kamera depan yang memanjakan pengguna dengan hasil foto yang memikat. Meskipun setup-nya mirip dengan pendahulunya, Galaxy A54, kualitas dan kemampuan kamera tetap menjadi daya tarik utama perangkat ini. Dari sisi belakang, terdapat kamera utama 50 MP (f/1.8), kamera ultrawide 12 MP (f/2.3), dan kamera makro 5 MP (f/2.4), sementara kamera depannya menawarkan resolusi 32 MP dengan bukaan f/2.2.
Yang membuat kamera utama begitu istimewa adalah keberadaan Optical Image Stabilization (OIS) dan autofokus, menghasilkan foto yang tajam dan stabil dalam berbagai kondisi pencahayaan. Kemampuan perekaman video juga memukau dengan dukungan hingga resolusi 4K 30 FPS, kecuali untuk kamera makro, sementara kamera utama dan kamera depan dapat merekam dalam resolusi 1080p 60 FPS. Dengan fitur Electronic Image Stabilization (EIS) yang aktif di semua kamera, hasil video pun menjadi lebih stabil, bahkan saat berpindah kamera dalam setelan resolusi yang sama.
Namun, tidak hanya dalam hal kamera, Galaxy A55 juga menonjolkan keunggulan dalam daya tahan baterai. Ditenagai oleh baterai 5000 mAh yang sama dengan pendahulunya, Galaxy A54, perangkat ini menawarkan daya tahan baterai yang impresif. Berkat SoC Exynos 1480 yang hemat daya, Galaxy A55 mampu bertahan hingga 22 jam 46 menit saat memutar video lokal dan bahkan mencapai 25 jam 31 menit saat memutar video YouTube 1080p yang sudah diunduh. Dukungan fast charging 25 Watt juga menjadi nilai tambah, memungkinkan pengisian penuh baterai dalam waktu yang singkat, sekitar 1 jam 23 menit.
Meskipun demikian, beberapa pengguna mungkin mengalami ketidaksesuaian pada kamera depan, terutama dalam konsistensi tone warna yang dihasilkan. Namun, hal ini dapat diatasi melalui pembaruan perangkat lunak di masa mendatang. Selain itu, penggunaan kamera ultrawide sebaiknya dihindari saat merekam video dalam kondisi minim cahaya, karena kualitasnya tidak sebaik kamera utama dan depan.
Dengan kombinasi yang mengesankan antara kemampuan kamera yang luar biasa dan daya tahan baterai yang efisien, Galaxy A55 menjelma menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan performa handal dalam fotografi mobile serta daya tahan baterai yang kuat dalam satu paket yang komprehensif.
Sistem Operasi dan Keamanan yang Berkelanjutan
Samsung membawa janji yang kuat dengan Galaxy A55, menawarkan hingga empat kali upgrade sistem operasi dan pembaruan security patch selama lima tahun ke depan. Dukungan software yang konsisten ini merupakan nilai tambah yang menarik, terutama bagi pengguna yang mencari keseimbangan antara fitur terbaru dan jangka waktu penggunaan yang panjang untuk perangkat kelas menengah.
Saat peluncurannya pada Maret 2024, Galaxy A55 telah mengadopsi sistem operasi Android 14 dengan antarmuka OneUI 6.1. Namun, komitmen Samsung terhadap pembaruan tidak berhenti di sana. Perangkat ini dijanjikan akan mendapatkan upgrade hingga Android 18, sementara pembaruan security patch akan terus diperbarui hingga tahun 2029.
Fitur Canggih untuk Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Galaxy A55 menjadi tonggak penting dalam lini Galaxy A Series dengan memperkenalkan fitur canggih seperti Knox Vault. Fitur ini adalah bagian dari paket OneUI 6.1 yang membawa sejumlah inovasi menarik untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.
Knox Vault, sebuah fitur yang inovatif, berfungsi sebagai sarana pengamanan data yang vital seperti password dan PIN. Bersama dengan Galaxy A35, Galaxy A55 menjadi perangkat Galaxy A Series pertama yang dilengkapi dengan Knox Vault.
Dibandingkan dengan solusi keamanan sebelumnya, Knox Vault menonjol karena memiliki prosesor dan penyimpanan yang terpisah dari sistem operasi utama, memastikan keamanan data sensitif dengan lebih efektif. Integrasi dengan aplikasi Secure Folder memungkinkan pengguna menyimpan data rahasia dengan aman.
Selain Knox Vault, OneUI 6.1 juga membawa beragam fitur menarik lainnya, termasuk Separate App Sound dan Pause USB Delivery.
Separate App Sound memungkinkan pengguna untuk memutar musik menggunakan lebih dari satu output suara, memperluas kemungkinan pengaturan audio yang lebih fleksibel, seperti memainkan musik dengan dua perangkat TWS yang berbeda.
Sementara itu, Pause USB Delivery adalah fitur yang berguna untuk mengatur pengisian daya baterai dengan lebih efisien, terutama saat bermain gim. Mekanisme ini memastikan daya listrik langsung diberikan ke hardware daripada baterai, mengurangi risiko overheating dan mempertahankan performa ponsel saat menangani beban kerja tinggi.
Galaxy A55 dengan OneUI 6.1 membawa perpaduan yang seimbang antara fitur keamanan canggih dan peningkatan pengalaman pengguna yang lebih baik, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mengutamakan kualitas software yang terjaga dan fitur inovatif.
Dukungan Fitur eSIM
Galaxy A55 5G tetap mempertahankan slot kartu dual-SIM hybrid, memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih antara menggunakan dua kartu SIM tanpa microSD atau satu kartu SIM dengan kartu microSD untuk memperluas ruang penyimpanan. Saya melihat keberadaan slot kartu ini sebagai keuntungan bagi pengguna, karena masih memungkinkan penggunaan kartu microSD untuk memperluas kapasitas penyimpanan perangkat mereka.
Yang menarik, Galaxy A55 juga telah menyertakan dukungan untuk eSIM, memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan dua nomor tanpa harus melepas kartu microSD. Dengan menggunakan kombinasi satu nomor SIM fisik dan satu nomor eSIM, pengguna dapat mengakses lebih banyak opsi konektivitas tanpa harus terkendala oleh keterbatasan fisik slot kartu SIM.
Kekurangan Samsung Galaxy A55 5G
Berikut adalah beberapa catatan terkait Galaxy A55 yang mungkin dapat dianggap sebagai kekurangan jika Anda mempertimbangkannya.
Berat dan Dimensi Tubuh yang Tebal
Galaxy A55 mengadopsi material aluminium yang membuat bodinya menjadi lebih berat, dengan berat total mencapai 213 gram, meningkat sebanyak 11 gram dibandingkan pendahulunya. Meskipun ketebalan bodinya masih dalam rentang yang wajar sebesar 8,2 mm, namun perangkat ini menjadi lebih panjang dan lebar akibat peningkatan dimensi layarnya. Meskipun bodi yang berat dan besar memberikan kesan solid, beberapa pengguna mungkin merasa tidak nyaman saat menggenggamnya dalam jangka waktu yang lama, terutama bagi mereka yang memiliki tangan kecil.
Paket Penjualan yang Sederhana
Galaxy A55 mengikuti tren paket penjualan minimalis seperti pendahulunya, Galaxy A54 dan Galaxy A53. Dalam kemasan perangkat ini, tidak ada kepala charger atau softcase. Isi dalam kotak hanya mencakup SIM ejector, kabel USB C, dan beberapa lembar dokumen. Hal ini berarti pengguna harus mempertimbangkan untuk membeli charger tambahan, terutama jika mereka belum memiliki satu di rumah. Namun, Samsung Indonesia seringkali menawarkan promo diskon pada charger dalam periode tertentu, yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
Tidak Dilengkapi Kamera Telefoto
Galaxy A55 tidak menyertakan kamera telefoto atau periskop, menyebabkan peningkatan di sektor kamera stagnan dari segi perangkat keras. Di rentang harga Rp5-6 jutaan, beberapa perangkat sudah dilengkapi dengan kamera telefoto atau periskop yang memiliki kemampuan perbesaran optik. Meskipun kualitas tangkapan kamera telefoto pada perangkat kelas menengah belum sebaik kamera pada perangkat kelas atas, keberadaannya biasanya dianggap sebagai fitur yang menguntungkan. Namun, jika dibandingkan dengan kamera makro, kamera telefoto kemungkinan akan lebih sering digunakan oleh pengguna.
Kesimpulan
Samsung belum meluncurkan perangkat kelas menengah yang sehebat Galaxy A52s sejak perilisannya. Galaxy A52s, yang dirilis pada tahun 2021, mendapat pujian dari banyak ulasan karena desainnya yang menawan, performanya yang tangguh, kualitas foto yang memuaskan, dan daya tahan baterainya yang luar biasa. Dapat dikatakan, perangkat tersebut lengkap dalam segala hal!
Oleh karena itu, bagi mereka yang saat ini memiliki Galaxy A52s, Galaxy A55 dapat dianggap sebagai opsi upgrade yang layak saya rekomendasikan. Hal ini karena Galaxy A55 berhasil menghadirkan kembali aspek-aspek positif yang dimiliki oleh Galaxy A52s.
Dengan bingkai aluminium yang premium, tampilan perangkat ini bahkan terasa lebih mewah. Dari segi performa, Galaxy A55 mampu menangani gim-gim berat dengan lancar, menunjukkan bahwa chipset Exynos 1480 memiliki kinerja yang tangguh. Teknologi AMD RDNA yang digunakan pada Exynos 1480 bahkan berhasil meningkatkan kemampuan gaming secara signifikan. Hasil jepretan kamera perangkat ini juga memuaskan. Bagi para content creator dengan anggaran terbatas, Galaxy A55 dengan sertifikasi IP67 ini dapat diandalkan untuk keperluan pembuatan konten.
Namun, dalam persaingan di pasar HP kelas menengah, standar kualitas yang baik selalu mengalami perkembangan. Hal ini membuat Galaxy A55 terlihat sedikit kurang menarik dibandingkan dengan pesaingnya, terutama perangkat-perangkat yang dilengkapi dengan kamera telefoto atau periskop.
Persaingan di pasar HP kelas menengah di Indonesia memang sangat ketat. Oleh karena itu, konsumen perlu lebih selektif dalam memilih, karena perangkat-perangkat di kelas ini memiliki kualitas yang setara. Namun, bagi mereka yang memprioritaskan ketahanan air dan dukungan pembaruan perangkat lunak yang berkelanjutan, memilih Galaxy A55 5G tidaklah salah.